OBJEK DAN CLASS ( Bag. I )
Mari kita ulang sejenak dasar-dasar pemerograman berorientasi objek, di mulai dengan perbedaan bahasa-bahasa pemerograman tradisional. Didalam sebuah basaha tradisional seperti C, anda membuat program dengan terlebih dahulu menentukan tugas yang akan di selesaikan oleh program tersebut, setelah itu anda merancang langkah langkah atau prosedur yang diperlukan untuk menyelasaikan tugas tadi. Kode yang anda tuliskan pada prinsipnya merupakan wujud dari langkah langkah tersebut didalam kode yang sesungguhnya. Kode kode tersebut terorganisasi ke dalam fungsi-fungsi. Umumnya, sebuah fungsi baru dibuat apabila ter dapat perintah yang di gunakan lebih dari sekali, di berbagai tempat di dalam program anda. Untuk beberapa tipe program, pemerograman prosudural sudah cukup memadai. Namun, banyak program aplikasi, terutama yang bersifat interaktif, yang sulit di tuliskan secara procedural.
Di dalam bahasa yang berorientasi objek, sebuah program dibuat dengan, pertama menentukan objek objek yang akan di gunakan oleh program tersebut dalam menyelesaikan tugasnya. Dengan kata lain, anda harus menentukan tipe-tipe objek di dunia nyata apa saia yang akan di selasaikan oleh kode-kode program. Untuk setiap jenis objek, anda harus menentukan apa saja data-data yang akan dimuat didalamnya. Pesan-pesan yang harus ditanggapi oleh objek tersebut juga harus di tentukan. Sebagai contoh jika anda membuat program menggambar, anda mungkin perlu mengrganisasikan program tersebut ke dalam objek-objek goemetri, seperti garis, lingkaran dan segi empat. Obek garis perlu memuat data-data yang menjelaskan posisi nya pada layar monitor. Objek garis juga perlu member tanggapan terhadap suatu pesan, misalnya untuk memberitahukan bahwa ia sudah diklik atau sudah dirubah ukurannya .
Sekarang mari kita ulang terminology yang berkaitan dengan objek. Sebuah objek adalah kombinasi dari kode(fungsi) dan data(variabel) yang digabungkan ke dalam satu entitas. Fungsi di dalam objek di sebut method atau fungsi anggota dan data-data didalamnya di sebut data anggota atau sifat. Pemanggilan terhadap suatu method di objek dapat di artikan sebagai pengiriman pesan ke objek.
Sebuah Class pada prinsipnya adalah deskripsi dari bagaimana sebuah objek dibuat. Untuk setiap objek, terdapat sebuah Class yang menentukan bagaimana objek tersebut dibuat, variabel apa yang akan dimuat, dan pesan apa yang akan di tanggapi. Proses pembuatan Class baru dapat dilakukan dengan lebih cepat dan sederhana karena sebuah Class bisa merupakan sub-class dari Class yang sudah ada. Sub-class dapat menggukan variabel dan methad dari pada induk nya. Hal seperti ini di sebut inheritansi. Class induk bisa juga merupakan sub-class dari Class yang lain. Sebuah Class mewarisi method dan variabel sampai kebatas rantai inheritansinya(chain of inheritance). Jika Class B adalah sub-Class dari Class A dan Class C adalah sub-Class dari Class B, maka Class C menerima warisan dari Class A dan B.
Sebuah objek bibuat atau diinstansiasi dari sebuah Class. Objek di sebut juga instans dari Class. Ketika sebuah objek dibuat, satu daerah dalam memori akan di alokasikan untuk data-data dari objek tersebut. Di dalam objek bentuk data tersebut adalah variabel, dan variabel tersebut di sebut variabel instans. Pada saat sebuah pesan dikirimkan ke objek, maka objek tersebut di sebut target pesan. Method yang di eksekusi atau di panggil itu dapat mengakses variabel instans yang dimiliki objek target.
Hampir semua memori yang di alokasikan di dalam suatu program java berbentuk objek yang di buat dari Class. Ketika sebuah objek dibuat, kepadanya di berikan sebuah referensi. Refe-rensi adalah satu tipe harga khusus yang anda gunakan bila-mana anda bermaksud melakukan suatu tindakan terhadap objek. Anda menyimpan referensi objek ini didalam variabelnya, sehingga nantinya anda bisa menggunakan objek itu di dalam program. Jika suatu objek tidak lagi digunakan (tidak ada satu pun variabel di dalam program yang menyimpan referensi ke objek itu). Objek tersebut otomatis di buang dan memori yang semula di gunakan akan di berikan ke objek lain. Proses pembebasan memori dari objek yang tidak lagi di gunakan di sebut garbage collection, yang merupakan salah satu aspek penting dari bahasa java. Proses tersebut menghindarkan anda dari masalah pengaturan memori.
Kita akan memasuki Class dan objek secara lebih mendalam. Dalam beberapa kasus, saat kami memcoba memperkenalkan beberapa sifat tertentu dari Class atau objek, kami menjumpai situasi seperti ayam dan telor. Situasi itu terjadi karena beberapa sifat tertentu(seperti variabel instans) didefinisikan di dalam Class tetapi baru digunakan pada saat objek sudah di buat. Ini salah satu alasan mengapa kami terlebih dahulu memeperkenalkan ide-ide tersebut secara konseptual
Menggunakan Class
Di dalam bahasa yang berorientasi objek, sebuah program dibuat dengan, pertama menentukan objek objek yang akan di gunakan oleh program tersebut dalam menyelesaikan tugasnya. Dengan kata lain, anda harus menentukan tipe-tipe objek di dunia nyata apa saia yang akan di selasaikan oleh kode-kode program. Untuk setiap jenis objek, anda harus menentukan apa saja data-data yang akan dimuat didalamnya. Pesan-pesan yang harus ditanggapi oleh objek tersebut juga harus di tentukan. Sebagai contoh jika anda membuat program menggambar, anda mungkin perlu mengrganisasikan program tersebut ke dalam objek-objek goemetri, seperti garis, lingkaran dan segi empat. Obek garis perlu memuat data-data yang menjelaskan posisi nya pada layar monitor. Objek garis juga perlu member tanggapan terhadap suatu pesan, misalnya untuk memberitahukan bahwa ia sudah diklik atau sudah dirubah ukurannya .
Sekarang mari kita ulang terminology yang berkaitan dengan objek. Sebuah objek adalah kombinasi dari kode(fungsi) dan data(variabel) yang digabungkan ke dalam satu entitas. Fungsi di dalam objek di sebut method atau fungsi anggota dan data-data didalamnya di sebut data anggota atau sifat. Pemanggilan terhadap suatu method di objek dapat di artikan sebagai pengiriman pesan ke objek.
Sebuah Class pada prinsipnya adalah deskripsi dari bagaimana sebuah objek dibuat. Untuk setiap objek, terdapat sebuah Class yang menentukan bagaimana objek tersebut dibuat, variabel apa yang akan dimuat, dan pesan apa yang akan di tanggapi. Proses pembuatan Class baru dapat dilakukan dengan lebih cepat dan sederhana karena sebuah Class bisa merupakan sub-class dari Class yang sudah ada. Sub-class dapat menggukan variabel dan methad dari pada induk nya. Hal seperti ini di sebut inheritansi. Class induk bisa juga merupakan sub-class dari Class yang lain. Sebuah Class mewarisi method dan variabel sampai kebatas rantai inheritansinya(chain of inheritance). Jika Class B adalah sub-Class dari Class A dan Class C adalah sub-Class dari Class B, maka Class C menerima warisan dari Class A dan B.
Sebuah objek bibuat atau diinstansiasi dari sebuah Class. Objek di sebut juga instans dari Class. Ketika sebuah objek dibuat, satu daerah dalam memori akan di alokasikan untuk data-data dari objek tersebut. Di dalam objek bentuk data tersebut adalah variabel, dan variabel tersebut di sebut variabel instans. Pada saat sebuah pesan dikirimkan ke objek, maka objek tersebut di sebut target pesan. Method yang di eksekusi atau di panggil itu dapat mengakses variabel instans yang dimiliki objek target.
Hampir semua memori yang di alokasikan di dalam suatu program java berbentuk objek yang di buat dari Class. Ketika sebuah objek dibuat, kepadanya di berikan sebuah referensi. Refe-rensi adalah satu tipe harga khusus yang anda gunakan bila-mana anda bermaksud melakukan suatu tindakan terhadap objek. Anda menyimpan referensi objek ini didalam variabelnya, sehingga nantinya anda bisa menggunakan objek itu di dalam program. Jika suatu objek tidak lagi digunakan (tidak ada satu pun variabel di dalam program yang menyimpan referensi ke objek itu). Objek tersebut otomatis di buang dan memori yang semula di gunakan akan di berikan ke objek lain. Proses pembebasan memori dari objek yang tidak lagi di gunakan di sebut garbage collection, yang merupakan salah satu aspek penting dari bahasa java. Proses tersebut menghindarkan anda dari masalah pengaturan memori.
Kita akan memasuki Class dan objek secara lebih mendalam. Dalam beberapa kasus, saat kami memcoba memperkenalkan beberapa sifat tertentu dari Class atau objek, kami menjumpai situasi seperti ayam dan telor. Situasi itu terjadi karena beberapa sifat tertentu(seperti variabel instans) didefinisikan di dalam Class tetapi baru digunakan pada saat objek sudah di buat. Ini salah satu alasan mengapa kami terlebih dahulu memeperkenalkan ide-ide tersebut secara konseptual
Menggunakan Class
Labels: Java Dasar
1 Comments:
mengingatkanq masa lalu... aq juga pinter bahasa java kromo inggil pak hwakakakkKK.. mampir ya pak di http:\\haryo.kandangbuaya.com
By
haryo, At
5:41 AM
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home